Neraka Pasukan Linud Inggris di Arnhem
Setelah Normandia, serangan Sekutu yang paling spektakuler dalam Perang Dunia II adalah Operasi Market Garden. Rencana berani yang disusun oleh Marsekal Bernard L. Montgomery ini adalah menerjunkan tiga divisi lintas udara Sekutu di belakang garis pertahanan Jerman, yang menurut rencana akan diperkuat oleh pasukan lapis baja yang akan menerobos garis depan pertahanan lawan sebuah operasi berisiko tinggi bagi semua unit yang terlibat. Bahaya itu sangat besar, terutama bagi Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris, yang diterjunkan di Arnhem, 183 km di belakang garis pertahanan Jerman, karena nasib mereka sangat bergantung pada keberhasilan pasukan yang lain. Jika sekutu Amerika mereka, yang diterjunkan lebih ke selatan, gagal merebut satu pun jembatan maka seluruh divisi Inggris itu kemungkinan besar akan terpotong dari rekan-rekannya dan ditangkap atau dihancurkan lawan. Bahkan penundaan kedatangan pasukan darat juga akan menimbulkan hasil serupa karena, sekalipun pasukan lintas udara terlatih dengan sangat baik, mereka kekurangan senjata pendukung dasar bagi sebuah unit infanteri, seperti tank dan artileri berat, sehingga tidak bisa diharapkan dapat bertahan lama menghadapi musuh yang memiliki banyak perlengkapan seperti itu.
Sekalipun demikian, Operasi Market Garden adalah rencana kesayangan Montgomey, pahlawan perang Inggris yang belum pernah terkalahkan. Bahkan sekalipun berisiko, rencana ini cukup masuk akal dan ambisius: sasaran akhir dari operasi nekad ini adalah merebut sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Rhein untuk mengapit jantung Reich Ketiga dan berusaha mempercepat berakhirnya perang di Eropa. Apalagi musuh yang diperkirakan harus dihadapi di kawasan penerjunan hanya garnisun setempat yang terutama terdiri atas orang- orang tua veteran Perang Dunia I dan remaja tanggung dari barisan Pemuda Hitler, serta pasukan yang compang- camping setelah bencana besar yang menimpa tentara Jerman di Normandia, sama sekali bukan lawan dari sebuah divisi elite lintas udara—paling tidak, demikianlah opini Sekutu.
Namun pandangan Sekutu bahwa tidak akan ada perlawanan berarti lawan di Arnhem ternyata meleset jauh. Apalagi, tanpa sepengetahuan mereka, sebuah korps panzer Waffen-SS yang tangguh tengah berada di daerah tersebut untuk beristirahat dan diperkuat kembali. Bahkan sekalipun telah diluluhlantakkan di Normandia dan jauh lebih lemah daripada Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris, kedua divisi Waffen-SS yang ada masih memiliki kendaraan lapis baja dan artileri, yang tidak dimiliki pasukan penyerbu. Terlebih lagi, seluruh prajurit Waffen- SS itu benar-benar terlatih dan telah tertempa kerasnya pertempuran. Kehadiran mereka di Arnhem segera menjadi mimpi buruk bagi Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris.
Inilah kisah tentang pertempuran di Arnhem, sebuah ”kemenangan terakhir Hitler di Front Barat” sekaligus kekalahan pertama yang diderita oleh Montgomery”.
Penulis: Nino Oktorino
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-4779-3
Baca Online: Google Drive
Download: Here
Sekalipun demikian, Operasi Market Garden adalah rencana kesayangan Montgomey, pahlawan perang Inggris yang belum pernah terkalahkan. Bahkan sekalipun berisiko, rencana ini cukup masuk akal dan ambisius: sasaran akhir dari operasi nekad ini adalah merebut sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Rhein untuk mengapit jantung Reich Ketiga dan berusaha mempercepat berakhirnya perang di Eropa. Apalagi musuh yang diperkirakan harus dihadapi di kawasan penerjunan hanya garnisun setempat yang terutama terdiri atas orang- orang tua veteran Perang Dunia I dan remaja tanggung dari barisan Pemuda Hitler, serta pasukan yang compang- camping setelah bencana besar yang menimpa tentara Jerman di Normandia, sama sekali bukan lawan dari sebuah divisi elite lintas udara—paling tidak, demikianlah opini Sekutu.
Namun pandangan Sekutu bahwa tidak akan ada perlawanan berarti lawan di Arnhem ternyata meleset jauh. Apalagi, tanpa sepengetahuan mereka, sebuah korps panzer Waffen-SS yang tangguh tengah berada di daerah tersebut untuk beristirahat dan diperkuat kembali. Bahkan sekalipun telah diluluhlantakkan di Normandia dan jauh lebih lemah daripada Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris, kedua divisi Waffen-SS yang ada masih memiliki kendaraan lapis baja dan artileri, yang tidak dimiliki pasukan penyerbu. Terlebih lagi, seluruh prajurit Waffen- SS itu benar-benar terlatih dan telah tertempa kerasnya pertempuran. Kehadiran mereka di Arnhem segera menjadi mimpi buruk bagi Divisi Lintas Udara ke-1 Inggris.
Inilah kisah tentang pertempuran di Arnhem, sebuah ”kemenangan terakhir Hitler di Front Barat” sekaligus kekalahan pertama yang diderita oleh Montgomery”.
Detail Buku:
Judul: Neraka Pasukan Linud Inggris di ArnhemPenulis: Nino Oktorino
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-4779-3
Baca Online: Google Drive
Download: Here
0 Response to "Neraka Pasukan Linud Inggris di Arnhem"
Posting Komentar